sniper-cantik-aceh
  • Page Views 1362

Sniper Cantik Asal Aceh Ini Amankan Kunjungan Presiden

Berwajah cantik, siapa sangka dia adalah seorang penembak jitu atau sering disebut sniper. Nina Oktoviana namanya. Usianya masih 23 tahun. Ia lahir di Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Kemarin, 2 Maret 2016, profilnya diperkenalkan di laman Facebook Divisi Humas Mabes Polri.

Resmi bergabung sebagai anggota Polri sejak 2013, Nina kini berpangkat Brigadir Dua.

Dalam perjalanannya sebagai Polwan, Bripda Nina langsung diangkat menjadi anggota pasukan elit Satuan Gegana oleh Kepala Satuan Brimob Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Norman Widjajadi SIK karena ketangkasan dan kemampuan yang dimilikinya yakni, ahli menembak.

Menjadi pasukan elit, merupakan kenyataan yang tak penah dibayangkan. ia pun mengakui tidak pernah bercita-cita sebagai anggota Brimob.

“Untuk jadi Polisi Wanita memang cita-cita dari kecil, tapi bergabung denna pasukan elit Satuan Gegana tidak pernah saya bayangkan,” kata Nina.

Sejak menjadi pasukan elit, Nina ditunjuk melakukan pengamanan kegiatan kenegaraan. Selain pengamanan Pemilihan Gubernur Aceh, perempuan yang mahir menggunakan senjata laras panjang jenis SPR buatan Pindad ini juga pernah ditugaskan untuk bergabung sebagai tim teror dalam pengamanan Presiden RI.

sniper-cantik-aceh-2

Penunjukan Bripda Nina Oktoviani mengemban tugas berat itu bukan tanpa alasan. Lulusan Sepolwan 2013 ini bisa membidik dan tepat sasaran pada jarak 300 meter.

“Sebelumnya saya tidak tahu bakal jadi Brimob. Jelas, untuk menjadi anggota Brimob tidak sembarangan karena harus lulus tes demi tes,” paparnya.

Meski sudah dinyatakan sebagai penebak jitu atau Sniper, ia tak mau jumawa. Tetap belajar, merupakan motto yang ia pegang sejak dulu sampai sekarang.

“Saya masih ingin tetap belajar, bahkan kalau diizinkan oleh pimpinan ingin mencoba untuk menjadi penerjun payung,” katanya.

Mulanya, ia  satu-satunya Polwan yang mampu bergabung menjadi pasukan elit. Kini, ia ditemani juniornya, Bripda Fransisca. Ia pun berniat ingin menularkan bakat yang dimiliki kepada sang junior.

“Meski bisa menembak tapi bukan untuk membunuh, tapi kalau sudah membahayakan bisa dilumpuhkan,” ujarnya.

Ingin Berbeda

Sebelumnya, kepada ATJEHPOST.Co, Nina pernah menceritakan riwayatnya sebagai Polwan.

Lahir di Aceh Besar pada 24 Oktober 1993 silam, Bripda Nina lulus dari Sekolah Kepolisian Wanita Ciputat pada Desember 2013. Ia resmi menjadi polisi wanita pada Januari 2014 setelah mengikuti pendidikan selama tujuh bulan. Setelah itu ia mengikuti orientasi di Polda Aceh hingga Juli 2014. Begitu masa orientasi selesai Bripda Nina minta ditempatkan di Brimob.

“Saya ingin mendapatkan ilmu yang berbeda dari polisi wanita pada umumnya,” kata Bripda Nina kepada ATJEHPOST.co melalui telepon selularnya, Minggu, 1 Februari 2015.

Selama ini anggota Brimob selalu identik dengan polisi pria. Inilah yang membuat Bripda Nina tertarik dan tertantang. Ia ingin membuktikan bahwa polisi wanita juga bisa melakukan tugas-tugas berat. Apalagi ia ditempatkan di Gegana, khususnya di wanteror yang memiliki tugas berat berkaitan dengan penanganan teroris.

Sebagai orang Aceh, jilbab bukan lagi benda yang asing buatnya. Bahkan ia sudah mulai berkerudung sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Karena itu, ia sama sekali tidak merasa repot atau terganggu dengan jilbab yang dipakainya, meskipun latihan demi latihan yang dilakukannya sangat berat.[]

 

Comments

comments

Share This Article

  • Facebook
  • Google+
  • Twitter

Merawat Lingkungan Lewat Tulisan

Next Story »

Angkut Wisatawan Jerman, Hamburg Cruise ke Sabang

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ads

Warnet

hub kami

Nature