rapai-international-festival
  • Page Views 405

Aceh Gelar Festival Rapai Internasional, 15 Negara Ikut Serta

Provinsi Aceh terus berbenah untuk mengembangkan konsep wisata halal, atau sering disebut Halal Destinations. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung, tahun ini Aceh menggelar Rapai International Festival.

“Kami akan gelar Aceh International Rapai Festival pada bulan September 2016, mendatang. Rangkaian acara show music yang bernuansa muslim juga,” kata Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi, Jumat, 4 Maret 2016.

Rapai adalah salah satu alat musik tradisional Aceh. Serupa gendang, alat ini banyak dipakai dalam atraksi-atraksi seni. Konon kabarnya, istilah rapai diadopsi dari nama Rifai, seorang ulama yang memainkan alat musik itu untuk menarik perhatian masyarakat.

“Jadi, semacam rebana, tapi ini ternyata bisa mendunia juga. Sudah konfirmasi sekitar 15 negara akan confirm ikut di acara kami nanti,” ujar Reza.

Untuk mengundang para kontestan tersebut, ia mengoptimalkan berbagai jaringan komunitas gendang, drum, rebbana atau alat tabuh apapun yang mirip dengan fungsi dan cara kerja Rapai.

“Dan banyak sekali yang antusias, dari negara timur tengah juga ada. Kami sangat gembira karena biasanya wisatawan mancanegara kami banyaknya hanya dari Malaysia,” jelasnya.

Data Kementerian Pariwisata (Kempar) menyebutkan, wisatawan dari jazirah Arab lebih banyak membelanjakan uangnya daripada wisatawan dari negara lain.

Turis asal Arab Saudi bisa menghabiskan US$ 1.750 per kunjungan dan Uni Arab Emirat rata-rata US$ 1.500 per visit. Bandingkan dengan wisatawan Eropa maupun negara lain di Asia, yang rata-rata hanya menghabiskan US$ 1.200 saat ke Indonesia.

“Geliat Pariwisata kami di Aceh juga mulai tinggi, sudah hampir 10.000 setiap tahunnya kami kedatangan wisatawan mancanegara. Semoga kami bisa terus meningkatkan wisatawan dan menambah jumlah kunjungan ke tanah air,” kata Reza.

Kementerian Pariwisata mendukung penuh langkah Aceh menggali potensi sebagai daerah wisata halal.

“Halal tourism itu ada pasarnya, dan besar. Hampir sama dengan jumlah outbond China 100 juta orang setiap tahunnya,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta.

Bagaimana agar branding “Halal Destination” itu cepat mengangkat nama Aceh? Salah satu cara yang paling efektif adalah memenangkan kompetisi halal tourism yang secara rutin digelar di Abu Dhabi, UAE. Di Aceh sendiri juga harus dipersiapkan hospitality-nya.[]

Comments

comments

Share This Article

  • Facebook
  • Google+
  • Twitter

Buwas Bilang, Ada Pesantren Pakai Ekstasi untuk Zikir

Next Story »

RCTI Minta Maaf, Bek Meu Ayang Ngon Haji Uma

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ads

Warnet

hub kami

Nature