Namanya Sudirman. Tapi orang Aceh lebih mengenal pria 41 tahun itu sebagai Haji Uma, karakter yang diperankannya dalam drama komedi Aceh, Eumpang Breueh.
Haji Uma adalah seorang lelaki lurus tapi galak. Jangan coba-coba mengganggu anak gadisnya. Jika nekat, siap-siap saja dikejar dengan parang di tangannya. Orang-orang melihat Haji Uma sebagai tipikal lelaki yang Aceh banget: baik hati, tapi jangan coba-coba mengganggu kehormatannya. Itu sebabnya, serial Umpang Breueh diterima publik Aceh.
Ketika Haji Uma, eh Sudirman, terpilih sebagai senator dari Aceh, salah satu pertanyaan yang muncul adalah,”Pue na rencana ba parang u senayan, Haji Uma? (apa ada rencana bawa parang ke Senayan, Haji Uma?).”
Karakter Haji Uma tampaknya telah merasuk dalam diri Sudirman, senator asal Aceh Utara kelahiran Punteut, 10 November 1974. Ini terlihat ketika panitia pemilihan Miss Indonesia 2016 memunculkan Flavia Celly Jatmiko sebagai wakil Aceh. Padahal, Flavia yang berasl dari Surabaya itu sama sekali tak punya darah Aceh. Flavia juga dianggap mempermalukan Aceh di publik nasional lantaran beberapa kali dipublikasikan memakai busana yang tak sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dijalankan masyarakat Aceh.
Hal itulah yang memantik protes di Aceh. Rasa keacehan Sudirman pun terusik. Pada 23 Februari 2016, ia melayangkan surat meminta klarifikasi dari manajemen Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) soal kemunculan wakil Aceh di ajang yang disiarkan ke seluruh Indonesia itu.
“Ini jelas-jelas merugikan dan merendahkan martabat orang Aceh yang menjunjung tinggi asas-asas serta nilai Syariat Islam,” kata Sudirman.
Kemarin, 4 Maret 2016, manajemen RCTI membalas surat Sudirman. Tak sekedar membalas surat, Direktur RCTI Syafril Nasution dan jajarannya menemui Sudirman di Gedung DPD RI. Ketua DPR RI Irman Gusman ikut hadir.
Pada satu bagian surat itu, manajemen RCTI menyebutkan,”Kami mengakui dalam pelaksanaan pemilhan Miss Indonesia 2016 terdapat kekurangan kekurangan, di mana salah satunya Flavia Celly Jatmiko tidak menjalankan sepenuhnya syariat Islam dalam berbusana yang menjadi falsafah masyarakat wanita Provinsi Aceh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kami memohon maaf baik atas nama penyelenggara yang di dalam hal ini RCTI serta permohonan maaf dari Flavia Celly Jatmiko. Kami akan berupaya agar kejadian seperti ini tidak terulang dikemudian hari.”
Usai pertemuan itu, kepada wartawan Sudirman mengatakan bersyukur atas kerendahan hati panitia Miss Indonesia 2016 yang bersedia meminta maaf. “Kita harapkan ke depannya hal seperti ini tidak terulang lagi,” kata Sudirman.
Menurutnya, kasus ini juga menjadi pelajaran bagi para kontestan agar ke depan tidak sembarangan mewakili suatu daerah.
“Jangan asal comot aja, sebab ketika berbicara dan mewakili Aceh itu sangat identik dengan nilai tradisi serta kearifan lokal yang selalu menerapkan Syariat Islam. Bahkan istri pak Hary Tanoe, ibu Liliana sudah meminta maaf melalui perwakilan manajemen MNC, ” kata Sudirman seperti dikutip mediaaceh.co
Akhirnya, Sudirman sudah menunjukkan bahwa ia tak hanya sekedar bisa memerankan Haji Uma dalam drama komedi, tetapi juga karakter itu mewujud dalam dirinya hingga ke Senayan. Tentu saja tanpa parang!
“Bek meu ayang ngon Haji Uma (jangan main-main dengan haji Uma),” tulis seorang netizen Aceh di Facebook.[]
Comments
comments
2 Comments