Sebanyak 110 agen perjalanan di Shanghai dan Beijing memburu wisatawan golf yang tertarik bermain di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Bali, Batam, dan Bintan.
Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), mengatakan pegolf China — atau wisatawan Tiongkok yang menyukai golf — menyebut Indonesia sebagai surga bagi pehobi golf.
“Tidak ada negara yang punya 114 golf course bertandar internasional selain Indonesia,” kata Jemadu.
“Di Indonesia, golf course punya lanskap variatif. Mereka tinggal pilih, ada lanskap hutan, pantai, persawahan, pegunungan,” lanjutnya. “Kami juga punya lapangan golf dengan lanskap kota.”
Ria Bintan Golf Course di Kepulauan Riau, misalnya, menghadap ke laut. Nirwana Golf Course di Bali menawarkan pemandangan Pura Tanah Lot dan sentuhan artistik khas Pulau Dewata.
“Kita juga punya 150 lapangan golf dengan rumput hijau sepanjang tahun, dengan 114 layak menjadi ajang turnamen internasional,” demikian Jemadu. “Inilah yang kami tawarkan dalam China Golf Show 2016.”
Pameran tahunan itu berlangsung di Shenzhen, dan berakhir Minggu (6/3). Namun, telah ada 110 agen perjalanan dari Shanghai dan Beijing yang tertarik memboyong wisatawan golf ke Indonesia.
“Mereka tertarik bermain di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Bali, Batam, dan Bintan,” kata Jemadi.
Bagi agen perjalanan, yang menarik dari wisata golf di Indonesia adalah nilai uang yang tinggi. Paket wisata golf di Indonesia sekitar 550 dolar AS untuk lima hari empat malam, itu dianggap murah.
Harga itu sudah termasuk akomodasi, transportasi, green fee, caddy fee, dan fasilitas lain. Hampir semua lapangan golf di Indonesia tidak terlalu jauh dari destinasi wisata.
“Wisata golf di Indonesia berkembang signifikan,” kata Jemadu.
Lima tahun lalu, masih menurut Jemadu, hanya ada 900 orang wisatawan golf yang datang ke Indonesia. Sejak tahun lalu, sekitar 3.000 wisatawan golf berkunjung ke berbagai tempat di Indonesia.
Potensi devisa terdongkrak, karena pegolf mancanegara rata-rata menghabiskan 5.000 sampai 6.000 dolar AS dalam satu kunjungan, atau enam kali lipat dari wisatawan biasa yang berkantong tebal.
“Tidak berlebihan jika kami menargetkan sepuluh persen dari 2 juta wisatawan Tiongkok adalah pehobi golf,” kata Jemadu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan target itu realistis, karena tidak ada yang bisa menandingi lapangan golf di Indonesia.
“Main golf di Indonesia ada sensasinya. Di sini ada tee off dari satu ke lain pulau, menyeberang laut. Namun, hanya andvance golfer yang bisa menaklukan medan sulit,” kata Menpar Arief Yahya. []
Comments
comments
Leave a comment