Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, mempercantik diri jelang Gerhana Matahari Total (GMT), dengan pusatnya di Jembatan Ampera.
Irene Camelyn Sinaga, pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, mengatakan Sumsel akan melakukan yang terbaik dengan beragam acara menarik.
“Kami menggelar edukasi gerhana kepada wisatawan nusantara dan mancengara yang berkunjung ke Palembang,” kata Irene.
Palembang akan membangun semacam laboratorium penelitian mini, dan Jembatan Ampera — yang membentang di atas Sungai Musi — akan didandani dan diisi seribu kursi untuk wisatawan.
“Kami akan pasang lima teleskop di atas Jembatan Ampera,” kata Irene. “Akan ada simulasi pengamatan pada Selasa (8/3), atau sehari sebelum GMT.”
Khusus edukasi astronomi, Irena berjanji melakukan yang terbaik. Teleskop yang dipasang cukup canggih, yaitu reflektor seri R200 155, Newton N. D=200 mm F=800 mm.
Ada pula teleskop reflektor seri Vc 200L/Casse Gren D=200m F=1800m, Coronado 101698, reflektor seri ED 100 SF D=100mm F=900mm. Satu teleskop lainnya diambil dari LAPAN, dan akan tiba di Palembang pada 7 Maret.
“Ada juga festival food truck, demo masak aneka kuliner khas oleh chef ternama dan lomba selfie dengan latar belakang GMT,” kata Irene.
Makanan yang disajikan adalah sandwich, burger, makanan tradisional soto ayam lamongan, dan sop buntut. Juga bakal ada planetorium mini di kawasan Pasar 16 Ilir, hasil kerjasama Kementerian Pariwisata dan LAPAN.
“Ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat, khususnya siswa di Palembang, sebagai edukasi,” kata Irene.
Menpar Arief Yahya mengajak warga Jakarta yang ingin mengedukasi anak-anak tentang gerhana untuk terbang ke Palembang. Ini 350 tahun sekali di tempat yang sama. Silakan menjadi saksi sejarah di Palembang,” ujar Menpar. []
Comments
comments
Leave a comment