KOPI memang selalu punya hal menarik untuk dibicarakan, mulai dari budidaya hingga menjadi minuman dalam cangkir yang siap dinikmati. Bukan hanya sekedar minuman yang bergengsi dan gaya hidup ataupun sebagai sumber perekonomian yang menopang hidup keluarga.
Tapi begitu banyak cerita didalamnya mulai dari seni, sosial dan budaya, yang melibatkan banyak orang dan berbagai cerita menarik di dalamnya.
Saprina Sutrah misalnya, beru Gayo (gadis Gayo) yang akrab dipanggil Vina inipun mempunyai banyak cerita yang berkaitan dengan kopi, mulai bisnis kecil-kecilan menjual kopi Arabika Gayo, juga merupakan pecinta kopi sekaligus peseduh dan penikmat kopi yang cukup baik.
Baginya, “Kopi itu Cinta”, diapun bukan tidak berasalan kenapa mengatakan kopi itu cinta. Menurutnya dengan secangkir kopi itu kita dapat mengeluarkan seribu kata-kata yang bisa dibicarakan, pertemanan, persaudaraan, dapat menghubungkan kita dengan banyak orang, dan juga dengan secangkir kopi bisa membuat dua orang yang tidak saling kenal menjadi kenal, itulah kenapa kopi itu cinta.
Beru Gayo kelahiran 24 Juli 1993 di Takengon inipun mengaku mengenali kopi dari keluarganya yang juga berkebun Kopi selain ayahnya berprofesi sebagai wiraswastawan dan ibunya sebagai PNS juga berkebun kopi, sebagaimana umumnya orang Gayo kalau belum berkebun kopi maka seolah belum dapat dikatakan sebagai orang Gayo, meskipun mereka adalah pejabat pemerintahan, politisi, guru dan PNS bisa dipastikan mereka juga berkebun kopi.
Vina semakin mencintai kopi dan juga pernah ikut sekolah peseduh kopi (Barista) september 2015, di esperto barista di Medan, sekolah barista pun dijadikannya sebagai pelajaran tambahan selain mengikuti pendidikan di Universitas Cut Nyak Dhien, Medan dengan mengambil jurusan Farmasi.
“Awalnya sebenarnya saya meracik kopi dengan otodidak, yang hanya diajarkan oleh ayah dan mengikuti sekolah peseduh kopipun awalnya hanya iseng-iseng, tapi akhirnya betul-betul mendalami karena didalam kopi itu banyak teka teki yang harus diselesaikan,” kata gadis cantik dari dua bersaudara ini.
Ada satu hal yang paling menarik dengan menikmati kopi bagi Vina, karna dengan menikmati kopi Vina dapat menyelesaikan skripsinya, selain berbisnis kopi yang dapat membantu keuangan, Vina juga selalu di temani kopi setiap malam dalam menuangkan ide cemerlangnya untuk menyelesaikan studinya menjadi sarjana farmasi.
“Kopi adalah biji yang diturunkan Tuhan dari syurga untuk dinikmati oleh penikmatnya, dan kopi akan selalu akan menemukan penikmatnya,” katanya.
Urusan mencicipi si hitam Vina tidak pernah main-main karena bagi nya kopi itu minuman yang paling bergengsi, kopi itu diseruput bukan diminum. menurutnya, dengan menyeruput bisa menikmati kopi dengan berbagai rasa yang tidak semua peminum kopi dapat merasakannya.
Kopi bukan hanya sekedar gaya hidup, akan tetapi kopi sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan, seakan tanpa kopi hidup belumlah lengkap. Pasalnya dengan kopi Vina dapat menemukan banyak hal-hal baru, ide dan inspirasi baru. Begitulah pentingnya kopi bagi gadis alumnus SMA N 1 Takengon ini.
Vina juga bermimpi bisa memiliki warung kopi sendiri di Takengon yang merupakan kota kecil penghasil kopi, ini diharapkan nantinya untuk terus bisa berbagi dengan para penikmat kopi yang berasal dari dari berbagai daerah, baik dalam negri maupun luar negri.
“Kita berdo’a dan berharap petani kopi Gayo bisa terus eksis karena Gayo telah menghasilkan kopi terbaik di dunia, dan juga berharap kepada anak muda terus bisa mempromosikan kopi Gayo kapanpun dan dimanapun serta kepada siapapun, dan juga jangan pernah malu menjadi petani kopi Gayo, karena kopi Gayo sangat bergengsi,” katanya lagi.
“Dan untuk peseduh kopi, agar bisa menciptakan hal-hal yang baru tentang kopi dan menyajikan kepada penikmat dengan tangan sendiri,” kata Vina. | sumber: lintasgayo.co
Comments
comments
Leave a comment