BNI nampaknya kecolongan soal aplikasi internet banking-nya. Berdasarkan kabar yang beredar di sosial media, ditemukan aplikasi internet banking yang tidak dikembangkan dari pihak resmi BNI. Saat hal itu ditelusuri lagi, memang benar khususnya di Google Playstore, ada empat aplikasi banking BNI. Aplikasi tersebut, BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, dan BNI EXPERIENCE.
Namun, dari keempat aplikasi tersebut, ada yang dicurigai bukan dari pengembang BNI sendiri. Kecurigaan itu muncul, lantaran pengembang aplikasi hanya tertera ‘Internet banking LCC’, yaitu pada aplikasi yang tertulis BNI Internet Banking.
Menurut pakar IT dari Infosec Consultan, Ruby Alamsyah, informasi yang tersebar di lini masa terkait informasi aplikasi internet banking BNI palsu, dibenarkan olehnya. Kata dia, sederhananya bisa dilihat dari pengembangnya.
“Simpelnya dilihat dari identitas developer-nya, kalau yang asli, email dari pengembangnya mengatasnamakan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sementara, kalau yang tidak tertulis Internet Banking LLC,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, tak hanya dari developer saja, kontak developer pun tidak menggunakan alamat email resmi. Kontak email pada internet banking yang palsu itu tertulis [email protected]. Sementara untuk internet banking BNI yang asli dari pengembangnya tertulis, [email protected] beserta alamat lengkap kantornya.
“Untuk hal lainnya masih banyak yang bisa dijadikan parameter kepastian itu palsu. Hakul yakin, itu aplikasi yang urutan nomor tiga dari atas, itu palsu. Jadi, hati-hati untuk masyarakat yang mau menginstal,” ujarnya.
Berdasarkan review dari aplikasi tersebut, ada juga pengguna bernama Bobby Pratama yang menyebut jika aplikasi BNI Internet Banking tersebut merupakan aplikasi palsu.
“APLIKASI PALSU, HATI2 UANG ANDA BERISIKO DICURI KALAU INSTAL APP INI!!! Beware of this unofficial App, your money is at risk if you install this app!!” tulisnya.
Corporate Secretary BNI, Suhardi Petrus, menjamin bahwa aplikasi palsu BNI Internet Banking yang beredar di Google Play Store, tidak akan membahayakan para nasabahnya. Hal itu, lantaran aplikasi tersebut hanya sekadar ‘meminjam’ nama BNI untuk mendongkrak jumlah pendownload semata tanpa memiliki akses masuk ke sistem internet banking BNI.
“Satu, aplikasi itu sebenernya tidak berbahaya. Pihak pengembang aplikasi itu memanfaatkan nama BNI terkait dengan iklan. Kan kalau didownload dia itu dapat uang tuh. Jadi itu sama sekali tidak berbahaya dan merugikan nasabah. Dan, aplikasi palsu itu tidak bisa masuk ke sistem BNI kita sehingga kami pastikan tidak bisa mengambil uang nasabah kami,” ujarnya ketika dihubungi Merdeka.com melalui sambungan telepon, Sabtu (27/2).
Dirinya pun menyatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan keluhan dari para pelanggannya. Meski begitu, mereka telah mengomunikasikan dengan pihak Google untuk menghapus aplikasi palsu yang merugikan nama BNI tersebut.
“Kami juga sudah minta ke Google untuk menghapus aplikasi tersebut. Kita sudah komunikasi minggu kemarin, cuma kan tidak mudah. Minggu depan kita minta untuk disegerakan menghapusnya. Selain itu, kami akan melakukan edukasi ke nasabah perihal aplikasi internet banking yang benar-benar milik BNI,” tuturnya. | sumber: merdeka.com
Comments
comments
Leave a comment