Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan mendorong maskapai penerbangan berjadwal terbang langsung ke Dataran Tinggi Gayo, Aceh. Sebab Bandara Rembele yang menjadi pintu masuk Gayo sudah bisa didarati pesawat jet berbadan sedang.
“Pesawat propeler, Hercules C-130, dan Boeing 737 klasik sudah bisa mendarat di sini,” kata Jonan di Bandara Rembele, Bener Meriah, Aceh, Selasa, 1 Maret 2016.
Kini panjang landasan pacu Bandara Rembele telah diperbarui menjadi 2.250 meter dari panjang semula 1.400 meter. Navigasi penerbangan pun sudah menggunakan satelit. “Belum ada maskapai besar yang menyatakan minat. Tapi akan kami dorong.”
Bandara Rembele mulai diperluas sejak 2014 menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2014-2015 sebesar Rp 363 miliar. Rencananya Presiden Joko Widodo akan meresmikan operasi hasil renovasi itu, Rabu, 2 Maret 2016.
Dengan renovasi itu, Rembele sudah bisa didarati pesawat berbadan sedang. Kapasitas penumpang mencapai 200 ribu orang per tahun atau 80 penumpang dalam satu waktu. Ke depan, terminal kargo akan dibangun dengan luas 1000 meter persegi.
Saat ini penerbangan ke Rembele hanya dilayani penerbangan perintis dari Kualanamu, Medan. Frekuensinya cuma tiga kali seminggu. Padahal Dataran Tinggi Gayo menyimpan potensi agrowisata kopi, wisata danau, dan air terjun. | sumber: tempo.co
Comments
comments
Leave a comment