WARGA Banda Aceh memadati lantai dua gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDRMC) yang terletak tak jauh dari bibir pantai Ulee Lheue. Di sana, warga bergantian menyaksikan gerhana matahari melalui teleskop yang disediakan untuk pengamatan.
Banda Aceh memang tidak termasuk dalam 11 provinsi di Indonesia yang dilintasi gerhana matahari total. Di sini, matahari hanya tertutup sekitar 70 persen. Itu sebabnya, yang terlihat adalah matahari dalam bentuk menyerupai bulan sabit.
Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan antusias warga. Pagi-pagi, orang-orang tumpah ruah ke Ule Lheu, 9 Maret 2016. Selain lewat teleskop, ada juga pengunjung yang memakai kacamata khusus agar tak merusak retina mata.
Selain di gedung TDRMC, sebagian warga lainnya menyaksikan dari jembatan Ulee Lheue. Beberapa orang terlihat merekam fenomena itu dengan kamera smartphone.
Tak jauh dari jembatan, sebagian warga memilih melaksanakan salat gerhana di Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue. Jamaah meluber hingga ke tempat parkir.
Hingga pukul 08.30 WIB, Ulee Lheue masih dipadati pengunjung. Mobil-mobil terparkir hingga dua barisan memanjang di sisi kiri kanan jalan. Polisi lalu lintas pun terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
Seperti diketahui, gerhana matahari terjadi lantaran cahayanya ke bumi terhalang oleh bulan.[]
Ilutrasi foto: Reuters
Comments
comments
Leave a comment