Zulfadhli, anggota Komisi X DPR RI, mengapresiasi upaya Kemenpar dan Konjen RI membangun pariwisata perbatasan.
“Ini program yang bagus,” kata Zulfadhli, saat menyaksikan Entikong Music Concert, Sabtu (12/3) lalu. “Saya kian tahu kondisi kawasan perbatasan, dan minimnya upaya pemerintah membuat program untuk meningkatkan hajat hidup warga.”
Menurut Zulfadhli, cross border tourism berdampak signifikan kepada masyarakat yang mencintai Indonesia. Ia melihat dampak ekonomi dari pembangunan pariwisata sangat jelas.
“Ketika ada atraksi yang mengundang wisatawan masuk, banyak orang akan melancong ke Entikong,” kata Zulfadhli. “Pendatang akan membelanjakan uangnya, dan menaikan penghasilan masyarakat.”
Entikong, demikian Zulfadhli, memang seksi dan punya potensi menyerap wisatawan dari Malaysia. Ini terlihat dalam Wonderful Indonesia Concert. Pendatang Kuching, kota di Sarawak, datang dengan mobil dan mengular di pintu perbatasan.
“Mereka tidak datang untuk satu hari dan kembali, tapi bertahan sampai keesokan hari,” kata Zulfadhli. “Akibatnya, penginapan penuh. Warung-warung makan ramai.”
Tahun 2015, kunjungan wisatawan lewat jalur darat dari Kuching ke Entikong mencapai 85 ribu. Jika Kemenpar berani promosi lewat program cross border tourism, pengunjung dari Malaysia tahun ini dipastikan meningkat.
Menpar Arief Yahya setuju untuk menggarap cross border tourism lebih gencar lagi. “Kami akan programkan dengan serius,” ujarnya. []
Comments
comments
Leave a comment