Desainer Yoseph Agus Kristian memodifikasi busana merak Wonderful Indonesia dan ditampilkan di Festival Pasifika di Western Spring, Auckland, Selandia Baru. Hasilnya, Wonderful Indonesia menyita perhatian pengunjung.
Kristian memperkaya kostum dengan bentang dua meter dengan berbagai aksesoris, manik-manik kaca, dan bunga. Corak bulu merak dan ekor yang mengembang seakan memiliki puluhan bola mata.
Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, mengatakan; “Pengunjung seakan ingin berlama-lama melihat busana merak itu. Hampir semua mengabadikan dengan kamera ponsel.”
Busana itu dikenakan seorang penari dari Sanggar Amore Dance Malang. Pada hari pertama Festival Pasifika, Sabtu (12/3), sekitar 300 orang berfoto dengan latar samping busana merak Wonderful Indonesia.
Hari berikut, jumlah yang berfoto membludak dan terus membludak. Ada yang tidak sekadar menikmati keindahan busana, tapi juga berlama-lama mendengarkan Jegeg Bali dan alunan angklung.
Festival Pasifika, perhelatan pariwisata di Selandia Baru, dikunjungi 35 ribu orang per tahun. Wonderful Indonesia harus bersaing dengan banyak negara di kawasan Pasifik dan Asia, untuk menari wisatawan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menempatkan Selandia Baru dan Australia sebagai satu blok pasar potensial. Dari kedua negara ini, wisman mengalir ke Bali. Bahkan, Bali telah menjadi second home warga Australia.[]
Comments
comments
Leave a comment