anak muda aceh nongkrong warung kopi
  • Page Views 417

Anak Muda Aceh Nongkrong di Warung Kopi, Rektor UIN Ar-Raniry: Musibah Lebih Besar dari Bom Atom

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, Profesor Farid Wajdi melontarkan kekuatirannya terkait fenomena anak muda Aceh yang doyan nongkrong di warung kopi atau kafe-kafe yang kini bertumbuh di hampir setiap sudut ibukota Provinsi Aceh itu.

“Di dunia ini hanya di Aceh 80 persen generasi muda duduk di cafe siang dan malam. Ini musibah yang lebih besar dari bom atom,” kata Profesor Farid Wajdi seperti dilaporkan koran Serambi Indonesia, Selasa, 22 Maret 2016.

Pernyataan itu disampaikan Profesor Farid saat wisuda 967 wisudawan mahasiswa UIN Ar Riniry, Senin, 21 Maret.

Farid kemudian mengingatkan generasi muda Aceh untuk meningkatkan pendidikannya setinggi mungkin. Ia berharap para lulusan tidak menjadi pengemis intelektual dan menghabiskan waktu sia-sia tanpa berbuat untuk pengembangan diri yang lebih baik dan berguna untuk dirinya dan daerah.

Pernyataan Farid itu mengundang komentar di jejaring sosial.
Sebagian mendukung pernyataannya, namun ada pula yang menolak. Bagi yang menolak, beralasan duduk di warung kopi bukanlah sekedar menyia-nyiakan waktu.

“Pak Rektor mungkin belum tahu, banyak anak-anak muda duduk di warung kopi dan meraup jutaan rupiah dari internet,” tulis seorang netizen.

Sekedar informasi, sebagian besar warung kopi yang tumbuh di Banda Aceh paskabencana tsunami memang dirancang dengan desain modern dan dilengkapi fasilitas internet gratis. Kota di ujung barat Indonesia ini pun dijuluki Kota Seribu Warung kopi.

Bagi sebagian anak muda yang pintar memanfaatkan peluang, fasilitas gratis itu dipakai untuk mencari pendapatan tambahan di dunia maya. Sebaliknya, tak sedikit juga yang yang hanya sekedar untuk mencari hiburan semata.

Sebenarnya, warning untuk anak muda Banda Aceh yang doyan nongkrong di warung kopi juga pernah disampaikan oleh Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal saat membuka perhelatan Festival Kopi 2014.

Ketika itu, Illiza mengingatkan kaum bapak agar jangan lupa pulang ke rumah saat duduk di warung kopi.

“Bapak-bapak kalau minum kopi di warung kopi, jangan lama-lama. Jangan lupa pulang kasihan istri di rumah menunggu,” kata Illiza.

Iliza juga meminta anak muda Banda Aceh jangan sampai masih duduk di warung kopi hingga tengah malam meski warung kopi menyediakan layanan internet gratis.

“Minum kopi bagus bagi kesehatan, tetapi kalau minum kopi satu cangkir ngobrolnya sampai tengah malam tidak baik juga bagi kesehatan,” kata Illiza saat itu.[]

Ilustrasi foto: fokusaceh.blogspot.co.id

Comments

comments

Share This Article

  • Facebook
  • Google+
  • Twitter

Bertemu Pemburu Harimau di Aceh

Next Story »

26 Maret 1873, Belanda Ultimatum Aceh, Prang Sabi Meletus

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ads

Warnet

hub kami

Nature

  • Foto: Tempo.co

    Peneliti : Terumbu Karang Sumatera Memutih

    4 days ago

    Koloni terumbu karang genus Acropora di perairan Pulau Sironjong Gadang, pesisir selatan Sumatera Barat, berwarna pucat. Sebagian besar terumbu karang bercabang banyak itu bahkan tampak putih sempurna. ...

    Read More
  • mangkuk-daun

    Bahan Ini Bisa Jadi Pengganti Styrofoam di Masa Depan

    2 weeks ago

    Styrofoam menjadi salah satu bahan yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Penggunaannya dinilai praktis dan efisien sehingga banyak diminati. Namun, peningkatan penggunaan wadah berbahan styrofoam yang tak ...

    Read More
  • harimau-kamboja-punah

    Harimau Ini Akhirnya Dinyatakan Punah

    3 weeks ago

    Para aktivis konservasi Kamboja, Rabu (6/4/2016), untuk pertama kalinya menyatakan harimau di negeri itu telah punah. Hutan belantara Kamboja pernah menjadi rumah bagi harimau indochina, organisasi konservasi WWF ...

    Read More
  • Ilustrasi mobil nyetir sendiri | (Shutterstock).

    Mobil ‘Nyetir’ Sendiri Lebih Ramah Lingkungan

    3 weeks ago

    Zia Wadud terakhir belajar mengemudi tiga tahu yang lalu, Ia gagal di tes mengemudi pertamanya. Suatu saat ia berpikir, betapa mudahnya jika ia dapat mengendarai mobil setir ...

    Read More